*MEREKA YANG MELAYANI “NAFSU” ORANG DEWASA*
*Oleh Zulkarnaini Diran (praktisi dan pemerhati pendidikan)* Ia tinggal di pinggir kota. Letak rumahnya lebih kurang dua puluh kilometer dari pusat kota tempat ia bersekolah. Setiap hari, ia meninggalkan rumah sebelum pukul enam pagi. Pulangnya menjelang magrib jika tidak terjebak macet. Jika kenderaan yang ditumpanginya terjebak macet, ia baru sampai di rumah hampir menjelang isya. Pada tahun terakhir ini, hari Minggu pun dipakai untuk kegiatan sekolah. Pukul 07.15 sampai pukul 13.00 mengikuti pelajaran kurikuler di sekolahnya. Sore belajar untuk program jam tambahan. Selanjutnya tiga kali seminggu mengikuti les matematika. Dua kali seminggu mengikuti les bahasa Inggris. Akhirnya hari-harinya benar-benar habis untuk kegiatan yang bernama belajar. Hampir semua anak sekolah di daerah ini bernasib seperti ilustrasi di atas. Hari-harinya, tenaganya, dan pikirannya terkuras habis untuk mengikuti program-program yang dirancang oleh orang dewasa. Nyaris ...