Penggunaan model pembelajaran POE untuk meningkatkan hasil belajar IPA

 

Penggunaan model pembelajaran POE untuk meningkatkan hasil belajar IPA

*) Sukasmo

 

                Pembelajaran IPA harus diajarkan baik sebagai produk maupun sebagai proses. Produk IPA terdiri atas fakta, konsep, prinsip, prosedur,  teori, hukum dan postulat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang mengajarkan IPA hanya sebatas IPA sebagai produk. Siswa jarang diajak untuk melakukan pembelajaran sebagai proses sehingga siswa kerap kali mempelajari IPA sebatas teori dan hukum-hukum, serta postulat-postulat dalam IPA.

Pembelajaran yang bersifat teacher centered, di mana guru hanya  meyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual akan berdampak pada kurang berkembangnya sikap ilmiah siswa. Hal ini dikarenakan peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah, peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya, cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan psikomotor.

Kenyataan bahwa hasil belajar siswa masih rendah tersebut mendorong diperlukannya suatu perbaikan pembelajaran guna meningkatkan sikap ilmiah pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dipandang dapat mendorong berkembangnya sikap ilmiah adalah model POE (Prediction, Observation, Explanation). Melalui pembelajaran model POE, siswa didorong untuk berpikir kritis dalam menyusun prediksi-prediksi dalam IPA, kemudian didorong melakukan percobaan untuk membuktikan prediksi yang sudah disusun dan selanjutnya menjelaskan hasil percobaan dibandingkan dengan prediksi yang sudah disusun sebelumnya.

Lokasi sekolah yang berada di wilayah pedesaan seperti SMP Negeri 2 Kaliwungu Kendal sangat mendukung untuk melakukan pembelajaran dengan mengamati ekosistem secara langsung di lingkungan alam baik di kebun atau persawahan yang masih banyak ditemui di sekitar sekolah. Penggunaan model pembelajaran POE (Prediction, Observation, Explanation) diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Fisika bagi siswa. 

Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa dari proses belajar. Menurut Sudjana (2012: 3) pada hakikatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

                Model pembelajaran  POE menggali pemahaman konsep IPA siswa melalui  tiga langkah utama. Menurut Indrawati dan Setiawan (2009: 45)  ketiga langkah utama dalam model pembelajaran POE dapat diuraikan sebagai berikut:

satu) Predict, merupakan suatu proses membuat dugaan terhadap suatu peristiwa fisika. Dalam membuat dugaan siswa sudah memikirkan alasan mengapa ia membuat dugaan seperti itu. dua) Observe, yaitu melakukan penelitian, pengamatan apa yang terjadi. Dengan kata lain siswa diajak untuk melakukan percobaan, untuk menguji kebenaran prediksi yang mereka sampaikan. tiga) Explain, yaitu pemberian penjelasan terutama tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap observasi.

                Penelitian menyimpulkan bahwa:satu) kognitif proses siswa dalam pembelajaran fisika setelah menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses termasuk dalam kategori baik, dua) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses termasuk dalam kategori sedang, tiga) ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses dengan yang tidak menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses.

                Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: satu) aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model POE lebih tinggi daripada aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, dua) hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model POE lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan model POE terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

Comments

Popular posts from this blog

KETIKA SEORANG GUS KETIKUNG CINTA PART 4

*MEREKA YANG MELAYANI “NAFSU” ORANG DEWASA*

KARYA INOVATIF GURU

Sholat di perjalanan

10 Bencana Alam dengan korban yang banyak